Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya energi terbarukan semakin meningkat. Salah satu solusi yang mulai banyak diminati adalah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid, sistem pembangkit listrik yang beroperasi tanpa ketergantungan pada jaringan utama seperti PLN. Sistem ini  menjadi alternatif yang andal untuk daerah terpencil atau lokasi yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.


Di beberapa daerah, PLTS off-grid digunakan untuk menggantikan peran genset yang selama ini menjadi sumber listrik utama. Tidak hanya ramah lingkungan, sistem ini juga lebih efisien dalam jangka panjang karena tidak memerlukan bahan bakar.


Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang PLTS off-grid dan salah satu klien Xurya yang mengadopsi teknologi PLTS off-grid ini.


Bagaimana PLTS Off-Grid Bekerja?

Sebagai layaknya semua PLTS, PLTS off-grid memiliki komponen-komponen berikut ini:

  • Panel Surya

Komponen ini berfungsi untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

  • Inverter

Mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik (AC) yang dapat digunakan oleh peralatan listrik.


Namun, berbeda dengan PLTS on-grid,  PLTS off-grid memiliki komponen tambahan, yaitu suatu penyimpanan, seperti baterai sehingga dapat digunakan pada malam hari saat sudah tidak ada sinar matahari atau ketika cuaca mendung. Untuk sistem dengan baterai, biasanya PLTS off-grid dilengkapi dengan dengan komponen tambahan berikut: 

  • Charge Controller

Mengatur pengisian baterai dan mencegah overcharging atau pengisian berlebihan.

  • Baterai Penyimpanan

Digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya untuk digunakan pada malam hari atau saat cuaca mendung.


Cara kerja dari PLTS off-grid ini cukup sederhana. Pertama, panel surya bertugas untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik arus searah (DC). Listrik ini kemudian disimpan dalam baterai untuk digunakan saat matahari tidak bersinar, seperti pada malam hari atau saat cuaca mendung. Sehingga saat listrik diperlukan, inverter akan mengubah arus DC menjadi AC agar bisa digunakan untuk berbagai perangkat elektronik.


Untuk lebih jelasnya, simak gambar dibawah ini:



Inverter berperan penting dalam mengubah listrik DC yang dihasilkan oleh panel surya menjadi listrik arus bolak-balik (AC), yang merupakan jenis listrik yang digunakan oleh sebagian besar peralatan elektronik.  Charger controller bertugas mengatur aliran listrik dari panel surya ke baterai, mencegah pengisian berlebih yang dapat merusak baterai. Dengan sistem ini, PLTS off-grid mampu menyediakan pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan, bahkan di lokasi yang terisolasi.


Lebih lengkapnya mengenai perbedaan PLTS on-grid dan PLTS off-grid, dapat diakses di sini.


Pentingnya Monitoring dalam Pengoperasian PLTS Off-Grid

Agar PLTS off-grid dapat beroperasi secara optimal, penerapan sistem monitoring yang efektif menjadi hal yang sangat krusial. Tanpa adanya monitoring, akan sulit untuk mendeteksi apakah sistem berfungsi dengan baik atau terdapat masalah yang perlu segera ditangani.  


Berikut adalah beberapa metode monitoring yang efektif untuk memastikan kinerja PLTS off-grid tetap optimal:  

  • Sistem Monitoring Berbasis IoT (Internet of Things): Memungkinkan pemantauan performa keseluruhan sistem secara real-time dari lokasi mana pun, memberikan kemudahan dalam mengawasi kondisi PLTS.  

  • Sensor Cuaca: Menggunakan alat seperti pyranometer, termometer suhu ambien, dan termometer suhu modul untuk memantau kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi efisiensi sistem.  

  • Pemantauan Rutin Baterai: Melakukan pengecekan berkala terhadap arus, tegangan, dan kapasitas baterai guna memastikan seluruh komponen sistem berfungsi dengan baik.  

Dengan menerapkan metode monitoring yang tepat, PLTS off-grid dapat beroperasi lebih efisien dan tahan lama, sekaligus meminimalkan risiko kerusakan atau gangguan yang tidak terdeteksi.


PLTS Off-Grid di Surga Tersembunyi Indonesia


PLTS off-grid mulai menarik para perhatian para pelaku bisnis yang berada di remote area, menggantikan peran genset karena dinilai lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi suara. Sudamala Resort Seraya, sebuah resort mewah di Labuan Bajo yang menawarkan pengalaman eksklusif dan kenyamanan bagi para pengunjung, mulai menggunakan PLTS off-grid untuk memenuhi kebutuhan energi operasional bisnis. 


PLTS off-grid ini merupakan hasil kolaborasi Xurya dan Suryagen, yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2025. Saat beroperasi nanti, sebanyak 90 - 95% kebutuhan energi operasional di Sudamala Resort Seraya akan berasal dari PLTS. 

Sudamala Resort Seraya telah membuktikan bahwa keindahan alam dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Resort ini tidak hanya menerangi surga tersembunyi Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi dunia pariwisata untuk lebih peduli terhadap lingkungan.