Selain
mampu mengurangi penggunaan energi fosil di kalangan industri, pemanfaatan EBT
juga mampu menyerap dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini sejalan dengan
prinsip ekonomi hijau yakni mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa mengeksploitasi
sumber daya alam sehingga akan berdampak baik bagi lingkungan di masa depan.
Fabby Tumiwa,
Strategic Advisor Xurya Daya Indonesia yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi
Energi Surya Indonesia (AESI) mengatakan, “Transisi
energi dari energi fosil ke energi terbarukan merupakan keniscayaan saat ini,
di tengah dunia yang sedang berpacu menghindari krisis iklim. Dampak dari
pemanfaatan energi terbarukan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan
atau sustainable development goals
(SDGs). Selain dapat mengurangi emisi karbon, penggunaan energi bersih juga
membuka kesempatan lapangan kerja baru dan mengatasi pengangguran sehingga
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi hijau,”
Badan Energi Terbarukan Internasional atau IRENA mencatat, sektor
energi terbarukan tahun lalu menciptakan 11,5 juta pekerjaan secara global
dimana 3,8 juta pekerjaan berasal dari energi surya. IRENA juga menyebutkan,
sebesar 63% pekerjaan baru tersebut berada di Asia dan menjadi pemimpin pasar
energi terbarukan.
Eka Himawan,
Managing Director Xurya Daya Indonesia
menambahkan, “Setiap proyek instalasi PLTS Atap yang kami kerjakan, tidak hanya
melibatkan tenaga kelistrikan, tetapi ada banyak tenaga kerja yang terlibat
didalamnya. Jadi selain bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan,
setiap pelaku industri yang melakukan instalasi PLTS Atap secara tidak langsung
juga menyerap tenaga kerja baru, sehingga akan tercipta pertumbuhan ekonomi
yang inklusif.”
Tetapi, terciptanya lapangan kerja yang inklusif ini juga perlu
didukung oleh kebijakan komprehensif dari berbagai pihak dengan menyediakan
pendidikan dan pelatihan para pekerja di sektor energi hijau. Selain itu
dukungan pemerintah dalam merumuskan kebijakan strategis berorientasi jangka
panjang juga diperlukan untuk meningkatkan iklim investasi di sektor EBT.
“Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar target green economy dapat tercapai dengan
lebih terencana dan sistematis” tutup Fabby.